Jalan-jalan ke Dieng (Hari kedua)


Sebelum ke hari kedua baca yang hari pertama dulu ya...... Dieng hari pertama. Jam 3 pagi kami sdh bangun utk siap-siap menuju ke puncak sikunir. Jam 4 pagi kami berangkat dg menggunakan motor. Ketika adzan subuh berkumandang kami mampir utk sholat di masjid di desa sembungan yaitu desa terakhir yang kami lewati untuk menuju kaki gunung sikunir. Desa Sembungan merupakan desa tertinggi di pulau jawa yang berketinggian 2300 di atas permukaan laut.


Selesai shalat kami melanjutkan perjalanan ke gunung sikunir. Sampai di kaki gunung sikunir kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki +/- selama 30 menit melalui jalan setapak. Ternyata tidak mudah juga melewati jalan setapak ini....wuih......butuh perjuangan, langsung teringat film 5 cm, dengan susah payah akhirnya sampai juga di atas untuk menikmati sunrise. Walaupun ternyata tempat ini bukan puncaknya masih ada tempat yang lebih tinggi. Mungkin karena guide kami juga sudah berumur cukup & yg diguide pun bukan anak muda lagi, jadi cukuplah di tempat ini (heheheh.......). Padahal ketika mendengarkan cerita seorang anak muda yang mengatakan bahwa sunrise tadi pagi lebih indah jika dilihat dari tempat yang lebih tinggi.....huaaaaa......sedikit nyesel juga tuh kenapa tadi gak ke tempat itu (masih kuat bu.......hehehehehe......).




















Setelah puas menikmati sunrise, kami pun turun dan terlihatlah dengan jelas jalan setapak yang tadi kami lalui.






Ketika sudah mendekati parkiran kendaraan di kaki gunung, terlihat telaga yang begitu indah yaitu telaga cebongan. Dinamakan Cebongan, konon jika dilihat dari ketinggian danau ini bentuknya mirip dengan kecebong.



Dari bukit sikunir, tour dilanjutkan ke kawah sikidang atau sikijang. Sesampainya di kawah sikijang, kami isi perut dulu karena perjalanan masih panjang. Setelah kenyang perjalanan ke kawah sikijang pun dilanjutkan.

Menuju kawah sikijang

Di bibir kawah sikijang

Setelah puas di kawah sikijang, perjalanan dilanjutkan ke DPT - Dieng plateu theatre. Di DPT, kami disuguhi film tentang Dieng & di tempat ini kami sempat tertidur walaupun hanya sebentar.


Pemandangan dari parkiran Gd DPT

Kemudian tour dilanjutkan ke telaga warna, destinasi terakhir kami. Telaga warna akan lebih indah jika dilihat dari tempat yang tinggi tapi harus jalan menanjak di jalan setapak selama 10 menit, begitu kata salah satu guide kami. Gak masalah pak......kalau 10 menit, kami masih kuat kok.....hehehehe.....jalan mendaki pun dimulai, napas mulai ngos-ngosan tapi tetap semangat harus sampai atas. Sesampainya di atas, semua lelah tadi terbayar oleh keindahan telaga warna.......subhanallah......maha suci Engkau dengan segala ciptaan Mu.

            Telaga yg berwarna coklat adalah Telaga Pengilon sedangkan yang berwarna hijau adalah Telaga Warna





Di tempat ini tidak banyak wisatawan karena wisatawan cenderung hanya berkunjung di sekitar pinggir telaga. Mungkin selain jalannya menanjak di jalan setapak, tempat ini juga kecil hanya memuat beberapa orang. Kebanyakan yang naik ke sini sepertinya fotografer & wisatawan yg membawa kamera DSLR. Yang memotret pakai hp hanya aku & 1 org (dia pun ikut naik krn kebetulan ketemu guide kami & disarankan utk naik). Setelah puas di atas, aku pun turun dan berkeliling menikmati keindahan telaga warna dari pinggir telaga.











Di dekat telaga warna ini ada beberapa goa yaitu Goa Semar, Goa Sumur dan Goa Jaran. Goa-goa ini ada yg dikunci dan ada yg tidak, aku hanya melihat dari luar saja.







Selesai sudah tour hari ini dan kami pun kembali ke penginapan sekitar jam 10.30 pagi dan kami istirahat sampai jam 2 siang dan check out dari penginapan dengan membawa oleh-oleh manisan carica. Terima kasih kepada guide kami yaitu pak Didik (telp 0852-27389949) & pak Budi yang telah menemai kami keliling Dieng.

Berikut biaya yang kami keluarkan selama 2H1M utk 2 org tidak termasuk makan & oleh-oleh sbb
Tiket jakarta-wonosobo PP dg bis dieng indah Rp340.000
Penginapan 1 malam di bu jono Rp150.000
Tour+guide selama 2 hari Rp450.000
Ojek dr pertigaan ke Klenteng Rp14.000
Microbus kota wonosobo-dieng PP Rp32.000
Microbus kota wonosobo-terminal mendolo wonosobo Rp4.000
Sehingga totalnya adl Rp990.000 shg per org = Rp495.000

Sedikit tips
1. Bagi yg tinggal jauh dari wonosobo mis jakarta, jika pergi ke dieng dg menggunakan bus umum dan ingin mendapatkan no kursi yang diinginkan ketika pulang mis kembali ke Jakarta maka lebih baik turun di terminal mendolo utk membeli tiket pulang ke Jakarta dahulu & pastikan karcis anda sdh tertulis no duduknya baru kemudian melanjutkan ke dieng. Di terminal mendolo tdk ada kendaraan yang langsung ke dieng tapi anda bisa bertanya.

2. Bagi anda yang ingin menikmati sunrise di gunung sikunir agar menggunakan sandal gunung atau sepatu kets & jangan lupa jaket tebal.

Jalan-jalan ke Dieng (Hari Pertama)


Akhirnya keinginanku utk bisa mengunjungi dieng kesampaian. Tgl 26 April 2013 pagi ke terminal lebak bulus utk cari tiket jurusan wonosobo dan dapatlah bis dieng indah dg harga Rp.85.000 (no toilet). Kata si penjual sih, ini bus executive tp kalo aku bilang ini sih patas ac biasa. Kenapa aku bilang patas ac biasa karena aku membandingkannya dengan bis Raya jurusan jakarta-solo, bis favoritku. Bis Raya itu terdiri dari beberapa kelas yaitu supertop yg berisi hanya 18 kursi, executive yg berisi 24 kursi, adalagi kelas executive 28 yang berisi 28 kursi & yg paling murah berisi 32 kursi. Sedangkan dieng jaya ini berisi 40 kursi lebih, tdk ada lagi kelas di atasnya. Bisa dibayangkan kalo 1 bis isi 18 kursi, jarak antar kursi luas, kaki bisa diselonjorin full karena ada sanggahan kakinya, reclining seatnya bisa ke belakang banget, tinggal tidur deh...zzzzzz. (kok jadi membahas bis) kembali ke tema.......

Jam 17.40 bis keluar dari terminal lebak bulus menuju wonosobo & menjemput beberapa penumpang dari agen-agennya jadi agak lama deh. Jam 8 pagi bis sdh memasuki wonosobo tapi sdh tidak boleh memasuki kota krn batasan utk boleh memasuki kota utk bis antar propinsi adl jam 07.30. Jadi kami diturunkan di pertigaan & melanjutkan dg ojek minta diturunkan di Klenteng dg membayar Rp7000. Klenteng ini terletak di perempatan dimana ada microbus jurusan dieng mangkal di sini. Tarif microbus ini hanya Rp8000 utk jurusan dieng dg lama perjalanan +/- 1 jam dan kami minta diturunkan di penginapan bu jono. Kami menginap di bu jono dengan tarif Rp150.000 per malam dg kamar mandi di dalam, kamarnya luas & bersih begitu juga dg kamar mandinya juga bersih. Aku juga sempat melihat sharing bathroomnya ternyata bersih juga. Mungkin hanya bangunannya saja yg terlihat bangunan lama.

Setelah istirahat & sarapan, jam 10 pagi kami mulai melakukan tour dg menggunakan 2 buah motor, tentunya aku & suami sebagai pembonceng dan guide kami adalah pak Didik dibantu oleh pak Budi. Tempat pertama yang kami kunjungi adl kawah sileri.

                                                                           Kawah Sileri

Kemudian kami meneruskan perjalanan ke sumur jalatunda. Di sumur ini ada mitos jika kita bisa melempar batu melewati sumur tsb maka keinginan kita pun akan terkabul.

Sumur Jalatunda

Tempat yang kami kunjungi berikutnya adl tempat pemandian air panas pulosari. Menurutku tempat ini sebenarnya bukan tempat wisata tapi lumayanlah utk merendam kaki & untungnya juga sdg tidak ramai oleh penduduk sekitar utk mandi di tempat tsb. Setelah puas merendam kaki, selanjutnya kami mengunjungi telaga merdada.

Telaga Merdada

Setelah puas di telaga merdada, kami melanjutkan kunjungan ke kompleks candi arjuna. Nah di sini kami paling lama karena lokasi candi ini sangat dekat dengan penginapan, bisa ditempuh dg berjalan kaki & guide kami pun minta ijin utk pulang lebih awal. Berikut aksi kami di kompleks percandian ini







Di luar kompleks percandian ini pun aku mencoba makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok. Harganya cukup murah hanya Rp.6.000 namun karena pakai bakso jadilah Rp.10.000 per porsi. Sebenarnya ketika perjalanan pulang dari Dieng ke Wonosobo ingin sekali mampir ke Mie Ongklok Longkrang yang sudah sangat terkenal tapi waktu yang sudah tidak memungkinkan padahal microbus kami melewatinya.

Bersambung ke Dieng hari ke 2


Artikel menarik lainnya
Trip ke Ujung Kulon
Jalan murah ke Bangkok
Pantai Ngliyep & Pantai Balekambang Malang
Sunrise Pananjakan - Bromo