TRIP YANG TAK PERNAH DIRENCANAKAN

Trip pertama di tahun 2016 adalah perjalanan ke Kuala Lumpur. Trip ke kuala lumpur ini tidak pernah masuk dalam daftar tujuan travellingku. Tapi karena promo dari si AA yg menggoda maka jadilah tangan ini mencari tiket murah dengan harga Rp.550.000 pp. Hari yang ditunggu pun tiba yaitu tgl 19 Februari 2016 dengan penerbangan jam 20.30. Tapi penerbangan malam itu delay satu jam. Akhirnya kami pun tiba di bandara klia2 sekitar jam 12 malam. Bandara KLIA2 termasuk bandara baru untuk penerbangan low cost tapi fasilitas yang disediakan dijamin ok dan ukurannya yang cukup luas. Jam 01.00 dinihari waktu kuala lumpur, akhirnya kami selesai keluar dari imigrasi. Malam itu, kami menginap di Bandara tepatnya di musholla, untungnya masih ada tempat untuk kami berempat bisa merebahkan badan. Ac di musholla malam itu begitu dingin dan lantai kayu yang tidak berkarpet menambah rasa dingin. Hal yang perlu diperhatikan ketika harus menginap di musholla, perhatikanlah kebersihan, tidak menggunakan mukena musholla atau sejadah untuk tidur dan usahakan posisi tidur telentang, kenapa telentang ? biar ilernya kagak jatuh ke tempat shalat hehehe......

Jam 04.30 kami bangun dan mempersiapkan diri untuk menuju kota Kuala Lumpur dengan menggunakan bis. Tiket bis bisa dibeli di level 1 @gatewayklia2 dengan harga 11RM dengan keberangkatan jam 05.00. Perjalanan dari Klia2 menuju Kuala Lumpur kurang lebih memakan waktu sekitar 1,5 jam. Kami pun tiba di Terminal KL Sentral dan langsung mencari musholla untuk melaksanakan sholat subuh. Jadwal waktu sholat subuh di kota Kuala Lumpur memang sekitar jam 06.10, terlihat siang jika dilihat dari jam namun jika dilihat dari munculnya sinar matahari, jam 6 pagi masih terlihat gelap gulita. Selesai sholat, kami mencari tempat mandi umum yang terletak tidak jauh dari musholla. Awalnya teman-teman ku tidak berminat untuk mandi sehingga hanya aku yang tetap ingin mandi tapi tidak beberapa kemudian teman-temanku menyusul ke dalam ruang mandi tersebut. Harga untuk mandi di terminal KL Sentral adalah 5 RM per orang. Penilaian ku untuk tempat mandi ini, lumayan bersih, disediakan ruang ganti yang cukup luas sehingga bisa membawa koper/tas ke dalam dan tentunya ada kuncinya. Ketika kami sedang berdandan, sang penjaga sudah memberitahukan agar cepat karena ternyata sudah ada antrian. Alhamdulillah kami datang lebih pagi jadi tidak merasakan antrian karena kamar mandi yang tersedia hanya 3 bilik.


Stasiun KL Sentral





Kami pun mencari tempat makan untuk sarapan pagi. Celingak-celinguk akhirnya kami memutuskan makan di Meals Station yang terlihat agak ramai, letak rumah makan ini di lobby terminal KL sentral. Menu sarapan pagi itu, mie goreng, tuna sandwich, mie kuah kare, Tom yam  dengan total harga 35,3 RM. Untuk sarapan pagi ini dapat minum gratis yaitu 2 lemon tea (klo gak salah) dan 2 ice coffee.....(lupa namanya) tapi lumayan banget dengan harga segitu dibagi berempat berarti per orang 8.8 RM.






Terminal KL Sentral merupakan terminal yang besar yang terintegrasi dari bis, LRT, monorail dan komuter. Transportasi di kota Kuala Lumpur lebih maju dari negara tercinta  ini.  Kami pun menuju stasiun monorel karena penginapan kami yang terletak di daerah Bukit Bintang. Tiket monorail ini dapat dibeli di vending machine dengan harga 2,5 RM jurusan KL Sentral - Bukit Bintang. Dengan percaya diri kami pun mencoba membelinya walaupun sempat gagal beberapa kali ketika aku memasukkan uang kertas tapi uang kertas tersebut keluar lagi, dicoba keluar lagi, entahlah apa yang salah. Untungnya ada seseorang yang memberitahu kami untuk mencoba membalik uang kertas tersebut dan alhamdulillah berhasil. Ya ampyun ternyata posisi uang kertas mempengaruhi. Dari pembelian tiket monorail ini yang keluar berupa token yang berbentuk bulat seperti uang logam tapi terbuat dari plastik. Token ini digunakan sebagai pembuka gate menuju platform monorail dengan cara menge_tap si token di gate. Token ini akan digunakan lagi setibanya di tempat tujuan untuk membuka pintu gate dengan cara memasukkan ke dalam lubang yang terletak di gate.











Jarak antara stasiun monorel Bukit Bintang dengan penginapan mungkin sekitar 600 m. Setibanya di penginapan, kami pun menitipkan tas kami karena belum waktunya untuk check in. Perjalanan pun dilanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu Berjaya Time Square untuk mengambil tiket masuk ke Colmar Tropicale yang sebelumnya telah dipesan oleh temanku untuk kepergian esok hari minggu. Dari Berjaya Time Square kami menuju Pavillion Mall karena khawatir jika berjalan kaki cukup jauh dan juga karena ditawari sih sama para agen taksinya katanya perkiraan harganya sekitar 13 RM ke Pavillion Mall. Akhirnya kami pun naik taksi argo dan ternyata setibanya di tempat tujuan harganya 17 RM. Setelah diperhatikan ternyata jarak antara Berjaya Time Square dengan Pavillion bisa dijangkau dengan jalan kaki hahahaha........ Keliling Pavillion Mall mampirlah kami ke Tokyo Street tapi setelah lihat-lihat tidak ada satu pun barang yang menarik bagiku. 














Lelah berkeliling 2 mall, kami pun kembali ke penginapan untuk melakukan check in dan merebahkan badan, istirahat sejenak. Dalam perjalanan menuju penginapan 2 teman kami sempat mampir ke pizza hut yang letaknya tidak jauh dari penginapan karena melihat promo sebuah menu. Menu baru yang ditawarkan dengan harga cukup murah itu adalah pizza dengan topping ikan teri yang telah digoreng terlebih dahulu. Sebuah rasa yang menurutku unik dan enak, campuran antara rasa eropa dan asia.

Sore itu setelah cukup beristirahat, kami pun keluar hotel menuju  halte bis go KL yang terletak di seberang pavilion mall dengan tujuan central market, merdeka square dan terakhir pasar seni. Bis Go KL merupakan bis gratis yang disediakan oleh pemerintah KL untuk para wisatawan walaupun penumpangnya termasuk warga lokal. Bis Go KL cukup nyaman walau gratis karena ac dan wifi pula. Tibalah kami di central market, kami ingin melihat-lihat siapa tau ada barang yang sesuai baik harga maupun barangnya. Di samping central market ada kasturi walk yang isinya pedagang kaki lima. Di sini kami membeli tempelan kulkas dan jajan buah potong serta jagung pipil manis sambil menunggu teman kami yang paling lama kalo belanja. Sore itu, kami melanjutkan makan berat di food court central market, aku memilih menu bakso. Bakso  di sini disajikan di sebuah mangkok besar dengan mie yang cukup banyak. Sebelum makan berat di sore itu, kami mencari musholla yang terletak di lantai yang sama dengan food  courtnya.




Jalan-jalan hari itu pun dilanjutkan menuju merdeka square dengan cukup berjalan kaki dari kasturi walk. Malam minggu ini ternyata jalan besar yang terletak di antara merdeka square atau dataran tanah merdeka dan gedung abdul  samad ditutup karena akan digunakan untuk lomba. Entah apa nama lomba ini tapi satu persatu berdatangan mobil yang dihiasi dengan kerlap-kerlip lampu dan ada yang memamerkan sound system mobil yang telah dimodifikasi. Malam itu di depan dataran tanah merđeka, kilauan cahaya dan musik-musik ajib meramaikan suasana. 

Foto by Tina Pamungkasari

 Foto by Tina Pamungkasari
Foto by Tina Pamungkasari

 Foto by Tina Pamungkasari


Foto by Tina Pamungkasari


Foto by Tina Pamungkasari

Foto by Tina Pamungkasari


Puas di dataran tanah merdeka, kami kembali berjalan ke arah central market menuju pasar seni yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari central market. Pasar seni ini terlihat ramai sampai menjelang tengah malam. Kami sempat melihat harga tempelan kulkas yang lebih murah di sini dibandingkan di central market bahkan temanku menemukan harga coklat merk berryl yang lebih murah dari beberapa penjual di tempat lain. Jam sudah menunjukkan jam 10 malam, kami pun bergegas menuju halte bis go KL menuju penginapan.