COLMAR TROPICALE & MENARA KEMBAR PETRONAS

Cerita sebelumnya Trip yang tak pernah direncanakan

Tujuan perjalanan hari ke 2 di Kuala Lumpur adalah Colmar Tropical yang terletak di Bukit Tinggi, Pahang, Malaysia. Colmar Tropical merupakan sebuah resort mewah ala Perancis. Nama Colmar diambil dari nama sebuah desa di Perancis dan bangunan-bangunannya pun dibuat mirip dengan aslinya. Perjalanan menuju Colmar Tropicale  dapat ditempuh kurang lebih selama 1 jam dari kota Kuala Lumpur. Untuk menuju ke Colmar Tropicale bisa menggunakan kendaraan pribadi atau  shuttle minibus yang tersedia di Berjaya Time Square. Untuk harga shuttle bis ke Colmare RM60 pp dan RM38 sekali jalan. Jadwal keberangkatan dan kepulangannya juga sudah ditentukan. Jam keberangkatan paling pagi adalah jam 09.30 dan jam kepulangan paling akhir adalah jam 19.30. Tiket masuk colmare ini telah kami pesan jauh-jauh hari melalui email sebelum kedatangan kami ke Kuala Lumpur. Bukti pemesanan dapat ditukar dengan tiket masuk di counter Colmar yang terletak di lt 8 Berjaya Time Square. Penukaran tiket ini kami lakukan 1 hari sebelumnya karena counter colmar tutup pada hari minggu dan hari sabtu pun hanya buka sampai dengan jam 2 siang.



Jam 9 pagi pun kami berangkat menuju Berjaya Time Square dengan berjalan kaki karena letaknya yang memang dekat dengan penginapan. Kami pun menuju shuttle bis yang telah parkir di depan lobby Hotel Berjaya Time dan penumpang pun telah lengkap yang berisi 8 orang. Akhirnya kami pun tiba di Colmare Tropicale.














Puas berkeliling Colmare Tropicale, kami melanjutkan perjalanan ke Japanese Village. Untuk menuju ke Japanese Village ini, kami menunggu shuttle di halte yang terletak di depan Colmare Tropical. Kegiatan yang bisa dilakukan di Japanese Village menyewa kimono dan berfoto di dalam rumah ala Jepang dan berfoto di luar rumah ala Jepang. Namun pada saat kami berkunjung ke sana, rumah ala jepang tersebut rusak karena tertimpa pohon yang jatuh tepat di atap rumah tersebut tapi penyewaan kimono tetap tersedia. Awalnya aku ingin berfoto dengan menggunakan kimono tapi akhirnya batal dan kami pun hanya berfoto-foto di sekitar tempat tersebut.









Puas berkeliling dan bernarsis ria, kami hanya duduk di halte depan Colmar sambil menunggu jadwal kepulangan ke Kuala Lumpur jam 16.00. Untuk jadwal shuttle ini benar-benar ontime loh karena ketika jam hampir menunjukkan jam 16.00, kami melihat supir bis shuttle menuju ke mobil maka segera kami pun masuk ke dalam mobil. Ketika berangkat dari Kuala Lumpur jumlah penumpamg di shuttle minibus ini berjumlah 8 namun ketika kami akan kembali ke Kuala Lumpur dari Colmare, 2 orang lagi tak segera muncul. Shuttle minibus ini tidak menunggu 2 orang tersebut langsung jalan meninggalkan parkiran colmare tanpa ada panggilan untuk 2 penumpang tersebut. Sebenarnya 2 orang ini sudah muncul dan menunggu di dekat mobil sekitar jam 3an lebih namun karena mobil tidak dibuka akhirnya mereka jalan kembali memasuki colmar. Jika sudah ditinggal seperti ini maka harus nunggu jadwal berikutnya yaitu sekitar jam 18.30. 

Setibanya di Kuala Lumpur, kami berempat langsung kembali ke penginapan sedangkan 2 teman kami melanjutkan ke Pasar Seni untuk mencari oleh-oleh. Setelah kira-kira cukup beristirahat, kami pun keluar dari penginapan menuju menara kembar Petronas. Kata orang, kalo ke Kuala Lumpur belum sah kalo foto di sini. Awalnya dari depan Pavilion Mall kami akan naik bis GO KL menuju Menara Kembar Petronas tapi karena kami mencari toko yang menjual coklat Berryl di samping Pavilion Mall dan tidak ketemu tokonya, akhirnya kami putuskan untuk jalan kaki karena kami menemukan petunjuk jalan yang mengarah ke Menara Kembar melalui jembatan penghubung. Kelebihan dari jembatan penghubung antara Pavilion Mall dengan Mall Suria KLCC adalah ber-AC walaupun jaraknya lumayan jauh. 











Sampainya di Mall Suria KLCC sempat bingung juga untuk menuju spot berfoto dengan background Menara Kembar tapi akhirnya ketemu juga. Di spot pertama ini terdapat pertunjukan tarian air mancur dan sudah penuh oleh orang-orang yang ingin menonton.


Dari tempat ini aku kembali masuk ke dalam mall dengan maksud kembali ke penginapan tapi ketika kami keluar ternyata ada spot yang lebih bagus lagi.



Dari Menara Kembar, kami melanjutkan ke Bukit Bintang untuk mencari makan malam. Dari Halte bis GO KL di Bukit Bintang, kami harus melanjutkan jalan kaki menuju Jalan Bukit Bintang yang terkenal itu dan kami mampir ke supermarket untuk membeli air mineral. Kami pun melewati sebuah kedai kebab yang ramai sekali, tentu saja ini membuat penasaran kami mengenai rasa dari kebab tersebut. Akhirnya temanku pun memutuskan membeli kebab di kedai tersebut dan ternyata antriannya lama sekali. Bayarnya cepet tapi nunggu panggilan ketika kebab itu sudah selesai....ampyunnnn.....lamanya, andai belum dibayar....kami sudah pergi dari kedai kebab itu. Untung rasanya enak dan beda dengan kebab yang dijual di indonesia, dagingnya pun bukan daging sapi tapi ayam. Ini kebab yang jual asli orang arab, yang ngantri pun kebanyakan cowok arab, hanya temenku yang cewek sendiri hehehe.....untung bukan aku yang ngantri.



Ketika mencari makanan di Bukit Bintang, kami mencari yang memasang logo halal karena walaupun Kuala Lumpur mayoritas islam namun para penjual makanan di Bukit Bintang banyak kedai yang menjual makanan non halal. Di Bukit Bintang ini, akhirnya kami memilih menu Tom Yam dari sekian menu yang disodorkan dan alhamdulillah rasanya enak. Kami pun berjalan kaki menuju penginapan setelah selesai menyantap makan malam. 

Cerita berikutnya  Genting Highland