Jalan-jalan ke Dieng (Hari Pertama)


Akhirnya keinginanku utk bisa mengunjungi dieng kesampaian. Tgl 26 April 2013 pagi ke terminal lebak bulus utk cari tiket jurusan wonosobo dan dapatlah bis dieng indah dg harga Rp.85.000 (no toilet). Kata si penjual sih, ini bus executive tp kalo aku bilang ini sih patas ac biasa. Kenapa aku bilang patas ac biasa karena aku membandingkannya dengan bis Raya jurusan jakarta-solo, bis favoritku. Bis Raya itu terdiri dari beberapa kelas yaitu supertop yg berisi hanya 18 kursi, executive yg berisi 24 kursi, adalagi kelas executive 28 yang berisi 28 kursi & yg paling murah berisi 32 kursi. Sedangkan dieng jaya ini berisi 40 kursi lebih, tdk ada lagi kelas di atasnya. Bisa dibayangkan kalo 1 bis isi 18 kursi, jarak antar kursi luas, kaki bisa diselonjorin full karena ada sanggahan kakinya, reclining seatnya bisa ke belakang banget, tinggal tidur deh...zzzzzz. (kok jadi membahas bis) kembali ke tema.......

Jam 17.40 bis keluar dari terminal lebak bulus menuju wonosobo & menjemput beberapa penumpang dari agen-agennya jadi agak lama deh. Jam 8 pagi bis sdh memasuki wonosobo tapi sdh tidak boleh memasuki kota krn batasan utk boleh memasuki kota utk bis antar propinsi adl jam 07.30. Jadi kami diturunkan di pertigaan & melanjutkan dg ojek minta diturunkan di Klenteng dg membayar Rp7000. Klenteng ini terletak di perempatan dimana ada microbus jurusan dieng mangkal di sini. Tarif microbus ini hanya Rp8000 utk jurusan dieng dg lama perjalanan +/- 1 jam dan kami minta diturunkan di penginapan bu jono. Kami menginap di bu jono dengan tarif Rp150.000 per malam dg kamar mandi di dalam, kamarnya luas & bersih begitu juga dg kamar mandinya juga bersih. Aku juga sempat melihat sharing bathroomnya ternyata bersih juga. Mungkin hanya bangunannya saja yg terlihat bangunan lama.

Setelah istirahat & sarapan, jam 10 pagi kami mulai melakukan tour dg menggunakan 2 buah motor, tentunya aku & suami sebagai pembonceng dan guide kami adalah pak Didik dibantu oleh pak Budi. Tempat pertama yang kami kunjungi adl kawah sileri.

                                                                           Kawah Sileri

Kemudian kami meneruskan perjalanan ke sumur jalatunda. Di sumur ini ada mitos jika kita bisa melempar batu melewati sumur tsb maka keinginan kita pun akan terkabul.

Sumur Jalatunda

Tempat yang kami kunjungi berikutnya adl tempat pemandian air panas pulosari. Menurutku tempat ini sebenarnya bukan tempat wisata tapi lumayanlah utk merendam kaki & untungnya juga sdg tidak ramai oleh penduduk sekitar utk mandi di tempat tsb. Setelah puas merendam kaki, selanjutnya kami mengunjungi telaga merdada.

Telaga Merdada

Setelah puas di telaga merdada, kami melanjutkan kunjungan ke kompleks candi arjuna. Nah di sini kami paling lama karena lokasi candi ini sangat dekat dengan penginapan, bisa ditempuh dg berjalan kaki & guide kami pun minta ijin utk pulang lebih awal. Berikut aksi kami di kompleks percandian ini







Di luar kompleks percandian ini pun aku mencoba makanan khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok. Harganya cukup murah hanya Rp.6.000 namun karena pakai bakso jadilah Rp.10.000 per porsi. Sebenarnya ketika perjalanan pulang dari Dieng ke Wonosobo ingin sekali mampir ke Mie Ongklok Longkrang yang sudah sangat terkenal tapi waktu yang sudah tidak memungkinkan padahal microbus kami melewatinya.

Bersambung ke Dieng hari ke 2


Artikel menarik lainnya
Trip ke Ujung Kulon
Jalan murah ke Bangkok
Pantai Ngliyep & Pantai Balekambang Malang
Sunrise Pananjakan - Bromo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar