DISNEYLAND & SHIBUYA - TRIP MURAH KE JEPANG

Cerita sebelumnya Asakusa & Harajuku

Hari ke empat, mata pun perlahan terbuka dengan rasa malas dan tangan pun berusaha menggapai hp untuk melihat waktu. Ternyata waktu sudah menunjukkan saatnya untuk shalat shubuh. Terpaksa tubuh pun harus bangkit dan melepaskan selimut untuk segera melakukan aktivitas pagi ini sehingga bisa segera check out dan menuju tujuan berikutnya yaitu Disneyland. Alhamdulillah pagi ini kami bisa sarapan dengan bubur kacang hijau buatan sendiri selain pop mie dan nasi yang ditemani keringan teri kacang. Semua makanan ini tidak kami beli di Jepang tapi sebagian besar kami bawa dari Indonesia, hanya nasi yang kami beli di supermarket Jepang. 

Setelah semua menyelesaikan packingnya maka kami pun pergi meninggalkan penginapan menuju stasiun Shinjuku untuk menitipkan tas dengan harga 300 yen untuk loker yang berukuran paling besar. Pastikan di awal bahwa tidak ada barang-barang lagi yang diambil ketika loker sudah terkunci karena jika anda membuka kembali maka berarti anda membayar lagi harga sewa loker. Untuk bisa mengunci maka kami harus memasukkan koin sebanyak 300 yen terlebih dahulu kemudian mengikuti petunjuknya yang sudah ditempel di pintu loker. Uang sebesar 300 yen merupakan "uang muka" penyewaan loker, yang awalnya tidak kami ketahui hal ini. Kami berpikir 300 yen untuk 24 jam. 



Perjalanan pun kami lanjutkan ke Disneyland dengan menggunakan kereta JR. Untuk tiket Disneyland ini kami beli mendadak di Jepang setelah beberapa kawan berminat untuk berkunjung, tentu saja harga yang kami dapat adalah harga normal yaitu 7400 yen. Andai sang teman memberitahukan bahwa tetap ingin berkunjung ke Disneyland tentu tiket ini telah kami beli jauh-jauh hari sebelum keberangkatan untuk mendapatkan diskon. Dari Stasiun Shinjuku JR menuju Stasiun Maihama dikenakan biaya 390 yen dengan transit di stasiun Tokyo sedangkan dari stasiun Koenji tempat kami menginap menuju stasiun Shinjuku (JR) dikenakan biaya 160 yen. Dari stasiun Maihama ini, permulaan menuju Disney Resort dengan membeli tiket one day pass seharga 650 yen maka pengunjung akan dapat dengan bebas menaiki kereta disney resort. Untuk lebih jelasnya berikut link Tokyo Disney Resort. Ketika memasuki Disnesyland, setiap pengunjung akan digeledah tasnya untuk memastikan tidak ada pengunjung yang membawa makanan dalam box. Untuk makanan ringan seperti snack atau onigiri yang sudah terbungkus maka tidak dilarang. Kami termasuk pengunjung yang membawa makanan dalam box berupa nasi beserta lauknya sisa sarapan pagi sehingga kami dipersilahkan untuk menghabiskan makanan tersebut di taman yang telah ditunjuk oleh petugas. Inilah salah satu cara penghematan biaya selama di Jepang walaupun nasi beli supermarket di Jepang dan lauk kering yang awet berhari-hari yang kami bawa dari Indonesia.


Tiket kereta Disney Resort Line




Kereta Disney Resort















Ada suatu keunikan yang kami perhatikan ketika mengunjungi Disneyland yaitu banyaknya warga lokal yang berkunjung dengan menggunakan dress code.









Setelah puas berkeliling di Disneyland, perjalanan pun kami lanjutkan ke Shibuya biaya kereta 390 yen tapi transit di Tokyo dan Osaki baru kemudian ke Shibuya. Salah satu tempat yang terkenal di Shibuya adalah penyebrangan jalan di perempatan Shibuya yang begitu padat. Kami pun mencoba untuk ikut menyebrang walau hanya sekedar bolak-balik.......penasaran.......hehehhe. Selain itu salah satu yang terkenal di Shibuya ini adalah patung Hachiko, jadi belum sah jika ke Shibuya belum berkunjung ke sini......hehehehe. Patung Hachiko ini pun terletak tidak jauh dari salah satu perempatan Shibuya. Hatchiko ini merupakan seekor anjing yang setia kepada majikannya, dia selalu menunggu majikannya pulang dari bekerja bahkan ketika sang majikan telah meninggal, Hachiko  tetap melakukan hal itu hingga ia meninggal.










Malam pun semakin larut dan jam pun sudah menunjukkan pukul 7 malam waktu Tokyo, kami pun segera meninggalkan Shibuya menuju Shinjuku dengan menggunakan kereta JR dengan ongkos sebesar 160 yen. Setibanya di stasiun Shinjuku, kami langsung mengambil tas kami di loker. Kami sempat bingung, ketika kami mengikuti petunjuk untuk membuka loker, kami diminta untuk memasukkan koin kembali sebesar 300 yen. Setelah memasukkan koin tersebut maka loker terbuka. Ternyata uang koin yang kami masukkan di awal merupakan uang muka penyewaan sedangkan koin yang kami masukkan di saat ingin membuka loker adalah kekurangan dari seluruh biaya penyewaan loker sejak pagi hari.



Sebelum kami menuju halte bis di stasiun Shinjuku untuk menuju Kyoto maka kami sempatkan untuk sekedar cuci muka, makan cemilan dan merapikan barang-barang kami.



Menunggu willer bus di Shinjuku

Cerita berikutnya  Kiyomizudera Temple - Kyoto

THE LODGE MARIBAYA DAN FARMHOUSE - BANDUNG

Sebenarnya perjalanan ke Bandung ini sudah lama tapi belum sempat untuk corat-coret di blog tercinta ini. Tanggal 3 Juni 2016, kami bertujuh yang tergabung dalam divisi PPIC (payroll, pension and internal control) punya acara "away day" ke Bandung, akhirnya jalan-jalan gretong...... Alhamdulillah perjalanan Jakarta - Bandung termasuk lancar, kumpul di kantor yang terletak di daerah Gatot Subroto. Tujuan pertama adalah The Lodge Maribaya, sebuah tempat wisata yang masih baru di daerah Lembang. Setibanya kami di sana, masih belum terlihat ramai sehingga kami masih memiliki kesempatan untuk bernarsis ria, merasakan kesejukan udara dan memandang hijaunya hutan pinus dari sebuah ketinggian. The Lodge Maribaya juga menyediakan glamping (glamour camping). Hari semakin siang dan perut pun sudah mulai bernyanyi ria, kami pun menikmati makan siang di resto yang terdapat di The lodge dan ternyata untuk harganya termasuk murah menurut kami.













Perut telah istirahat, waktunya meneruskan ke tujuan berikutnya yaitu Farmhouse. Farmhouse merupakan wahana wisata ala eropa. Tiket masuk farmhouse dapat ditukar dengan 1 cup susu atau 1 sosis bakar. Di dalam farmhouse ada rumah hobbit ala negeri New Zealand, kostum ala eropa yang dapat disewa.























Artikel menarik lainnya
Jalan Murah Ke Jepang
Indahnya Labuan Bajo
Tebing Breksi - Yogyakarta
Bukit Jaddih & Bukit Pelalangan Nan Indah

ASAKUSA & HARAJUKU - TRIP MURAH KE JEPANG

Cerita sebelumnya Universal Studio Jepang

Sekitar jam 07.30 pagi kami pun tiba di stasiun Shinjuku yang merupakan stasiun terbesar di Tokyo, hari ketiga kami di negeri Sakura tepatnya di Tokyo 9 Agustus 2016. Sebelum melanjutkan perjalanan  ke penginapan dalam rangkaian trip murah ini, kami mencari loker dan menanyakan halte willer bis untuk keberangkatan besok malam menuju Kyoto karena di Tokyo hanya 2 hari 1 malam. Perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan kereta JR menuju stasiun Koenji. Ternyata jalur kereta di Tokyo lebih rumit dari Osaka, kami sempat bingung memilih jalur kereta yang harus kami tumpangi walaupun sebelumnya kami sudah bertanya pada seorang wanita lokal karena dalam 1 jalur terdapat lebih dari satu kereta yang lewat dengan tujuan akhir yang berbeda. Untuk bisa berhenti di stasiun Koenji maka kami harus naik kereta yang memiliki tujuan akhir Mitaka dan ini bisa dilihat di display yang terdapat di lokomotifnya. Namun setibanya di stasiun Koenji, kami belum bisa check in karena dari hasil nego kami dengan pemilik penginapan, kami diperbolehkan check in lebih awal di jam 10 pagi dan check out jam 8 pagi sehingga kami pun menunggu di stasiun sampai jam 09.30.


Pemandangan dari stasiun Koenji

Alhamdulillah perjalanan menuju penginapan tidak nyasar seperti saat di Osaka. Penginapan kali ini bukan di apartemen tapi sebuah rumah kecil yang hanya terdiri 1 ruangan tanpa sekat, dapur, toilet, kamar mandi serta model tempat tidur tatami sehingga ketika tatami dilipat, ruangan terasa lebih luas. Ketika kami tiba di penginapan, kami masih bertemu dengan pria sang pemilik yang dilihat dari wajah dan bodynya merupakan perpaduan antara Jepang dan Eropa. Di dalam rumah tertulis tata tertib selama tinggal di tempat tersebut, salah satunya adalah dilarang berisik atau gaduh dan sang pemilik juga menginformasikan jika ada tetangganya yang bertanya tentang kami, katakan kalau kami adalah teman sang pemilik rumah bukan menyewa dari Airbnb karena ternyata orang-orang jepang tidak suka jika di lingkungannya ada rumah yang disewakan melalui Airbnb. Aktivitas pertama yang dilakukan ketika tiba di penginapan selain beristirahat adalah langsung mencuci baju karena melihat ada mesin cuci, tentunya setelah mendapat ijin dari sang pemilik termasuk ijin untuk menggunakan deterjennya. 

Selesai makan siang dan cuci baju, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Asakusa dengan tujuan pemberhentian stasiun Asakusa. Setibanya di gerbang Asakusa, kami pun mencari spot untuk berfoto, sore itu Asakusa cukup ramai. Bersamaan itu pula kami mendengar seseorang yang menyapa kami dengan menggunakan bahasa Indonesia. Kami pun mencari suara itu yang ternyata warga Jepang yang berprofesi sebagai penarik "Jinrikisha" atau becak ala Jepang yang ditarik dengan tenaga manusia. Asakusa terletak di pinggir kota Tokyo namun tempat ini banyak diminati oleh wisatawan baik asing maupun lokal. Selain kuil, di Asakusa ini juga terkenal dengan tempat belanja oleh-oleh yang murah.  Untuk mencari oleh-oleh di sini lebih baik cek harga dahulu di beberapa toko jika memang masih memiliki waktu yang banyak. Di sekitar Asakusa pun terdapat 1 toko oleh-oleh yang katanya halal yang bernama Don Quijote dan kami pun berkunjung ke sana. Menurutku toko ini tidak terlalu spesifik menjual oleh-oleh halal. Untuk oleh-oleh makanan produksi negeri sakura rata-rata belum ada logo halal dan ketika menemukan makanan yang berlogo halal ternyata diproduksi oleh negara lain. Ketika mencari toko Don Quijote, kami bertemu dengan rombongan anak remaja yang berpakaian kimono, saat yang tepat bagi kami untuk meminta foto bersama dan ternyata mereka pun meminta foto lagi dengan menggunakan hp mereka, wahyu senangnya bisa mengabadikan moment ini. Selesai berbelanja kami mencari restauran Naritaya yang merupakan restauran ramen halal di Asakusa. Harga termurah dari menu di Naritaya pada saat kami berkunjung adalah 1000 yen. 






















Lokasi di sekitar restauran Naritaya





Dari Asakusa, perjalanan dilanjutkan ke Harajuku. Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar stasiun JR Harajuku sampai Omotesando, distrik Shibuya, Tokyo. Area ini banyak dipenuhi oleh pertokoan, butik dan kafe. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul, lebih tepatnya di sepanjang jalan Takeshita. Ketika berjalan-jalan di kawasan Harajuku ini, kami menemukan toko Daiso yang menjual barang cukup murah, hampir sebagian besar harganya berkisar di 100 yen. 













Cerita berikutnya Disneyland & Shibuya