SUNSET DI BUKIT MALIMBU

Previous post Senggigi - Gili Trawangan

Di hari ke tiga ini, rencana perjalananku berubah, aku lebih memilih hanya berada di Mataram dan sekitarnya. Setelah sarapan, kami memutuskan untuk ke rumah singgah untuk mengambil ransel yang kami titipkan kemarin. Di rumah singgah, kami banyak mengobrol dengan mamak dan bapak. Berdasarkan cerita mamak, rumah singgah ini baru didirikan 11 bulan yg lalu (dihitung dr bln Agustus14 mundur ke bulan2 sebelumnya) tapi ketenarannya......wow sdh banyak backpacker dr luar pulau Lombok yang menginap di sini termasuk backpacker dari luar negeri. Sebelum mamak memutuskan untuk membuka rumah singgah, beliau melakukan shalat malam (istikharah ato tahajud ya......hehehe lupa....) hampir seminggu lamanya. Mamak bilang beliau tidak pernah memilih-milih tamu, dari daerah dan agama mana pun beliau membuka pintu rumahnya untuk siapa pun. Ikhlas itulah modal pertama membuka rumah singgah. Subhanallah......salut untuk mamak dan bapak yang sudah memberikan manfaat untuk orang lain. Semoga mamak & bapak selalu diberi kesehatan, dimudahkan rezekinya dan barokah selalu.....amiin......berharap bisa ke Lombok lagi.




Setelah berbincang-bincang dengan mamak, bapak & teman2 backpacker yang ada di rumah singgah, kami mencari oleh-oleh di toko phoenix. Namun oleh-oleh yang kami beli pun tidak banyak secara dana pas2an hehehehe tapi kenapa ya orang indonesia itu kalo jalan-jalan selalu ditanyain oleh-oleh? dijawab masing-masing ya......selesai membeli oleh-oleh, kami mampir makan di rumah makan (kalo gak salah sate rembiga ya namamya hehehe.....). Di sini kami memesan 1 porsi sate rembiga, 1 porsi ayam sambal pedas, plecing kangkung, es teh manis, air mineral dan krupuk ceker dengan total 55ribu rupiah. Tapi yang paling enak ya....sate rembiganya. Sate rembiga yaitu sate sapi modelnya sih mirip dengan sate sapi suruh (Suruh adl nama desa di dekat Terminal Tingkir Salatiga) tapi rasa agak beda dikit.

Selesai makan, perjalanan pun dilanjutkan ke penginapan sekalian check out dan mengembalikan motor. Rencananya sore ini kami akan pindah penginapan yaitu ke hotel *ict**, sebuah hotel melati dan harganya murah, 150rb sudah ada AC, tv. Penginapan yang baru ini, kami baru cari tadi pagi sebelum pergi ke rumah katanya sih normalnya 450rb.....hehehe gak tau jg sih emang bener harga aslinya segitu atau buat narik gue sama suami aja. Dan setelah lihat kamarnya, suami memilih yang versi 3 padahal yang versi 2 aja udah lumayan bagi gue, cuma gak ada hot waternya......biasa juga mandi pake air dingin, lumayan bok 50rb /mlm, 2 mlm kan hemat 100rb......hahaha....di hotel ini pun kami menyewa motor tapi bukan hotel langsung yang menyewakan karena kami harus menunggu si pemilik motor datang bersama motor yang akan kami pakai.






Dengan motor, kami pun kembali jalan menuju bukit Malimbu, kami ingin menikmati sunset di bukit Malimbu.











Sayangnya, sunset sore ini tidak begitu sempurna, langit sedikit berawan menutupi sang matahari yang akan terbenam. Di antara awan yang menghalanginya, masih ada sedikit sinar yang bisa menerobos di antara celah-celah awan. Hari pun makin gelap, kami pun segera meninggalkan Bukit Malimbu. Perjalanan kembali dari bukit Malimbu - Mataram, kami pun mampir makan jagung bakar yang banyak tersedia di pinggir jalan dan duduk menghadap pantai sebelum wilayah pantai senggigi. Namun karena sudah gelap maka pemandangan pantai pun tidak terlihat, sedang asyiknya makan tiba-tiba listrik mati......hehehe....Jagung bakar pun habis kami santap, kami pun melanjutkan perjalanan ke kota Mataram.

Next post Pantai Kuta, Tanjung Aan dan Pantai Seger

Tidak ada komentar:

Posting Komentar