INDAHNYA COBAN RONDO

Suatu hari aku kirim message ke beberapa teman menawarkan trip ke bromo selama 2 hari dg biaya kurang lebih satu juta rupiah dengan jumlah peserta hanya 6 orang atau kelipatannya tapi backpackeran naik kereta ekonomi dan tinggal di homestay dan soal waktu kuserahkan kepada mereka. Ternyata message ini disambut baik oleh teman-temanku. Setelah diskusi panjang, akhirnya dikirimlah kepadaku 5 nama peserta yang siap untuk trip ke Bromo dan malang selama 3 hari 2 malam di long weekend mei 2014.

Tiket kereta api pun mulai dipesan hanya dengan harga Rp.65.000 oneway.....murah kan....karena KA Matarmaja termasuk KA eko yg mendapatkan subsidi 50% dari pemerintah per 1 April 2014 tapi per 1 September 2014 PT KAI ada rencana untuk mencabut subsidi kereta ekonomi jarak jauh. Alhamdulillahnya PT KAI tidak jadi mencabut subsidi tsb 




Untuk posisi kursi, kami tidak bisa mendapatkan yang saling berhadapan untuk 6 orang. Untungnya kami tidak datang terlambat ketika kereta Matarmaja telah parkir di jalur 1 stasiun pasar Senen sehingga kami bisa menempati posisi 3 kursi yang saling berhadapan dan mengajukan permohonan tukar kursi kepada 2 org yang seharusnya menempati kursi yang telah kami tempati. Kereta api eko AC Matarmaja Jakarta - Malang akhirnya berangkat pukul 13.40 - ontime sesuai dengan jadwal. Kereta api eko AC Matarmaja adalah kereta lama yang dipasang dengan AC pk. AC di Matarmaja pada saat siang hari tidak terasa dingin mungkin karena suhu di luar yang sangat panas tapi alhamdulillah ketika menjelang malam AC terasa dingin. Kami berada di gerbong 1 dan mayoritas penghuninya adalah rombongan pendaki gunung sepertinya mereka mau ke Maha Meru.



Jam 7 pagi kami sampai di stasiun malang kota baru, alhamdulillah ontime, inilah perjalanan terlama ku di kereta 17 jam 20 menit.







Kami dijemput oleh mobil dari penginapan yang kami sewa selama 2 hari. Letak penginapan kami tidak jauh dari stasiun Malang Kota Baru, mungkin sekitar 5 menit dengan kendaraan umum. Dari stasiun ke penginapan pun dapat dijangkau dengan becak yang banyak mangkal di stasiun. Untungnya kami diperbolehkan cek in awal, kami pun langsung bersih2. Selanjutnya sekitar jam setengah 9 kami sudah siap menuju Kota Batu. Banyak obyek wisata di Kota batu tapi tujuan kami hanya Coban Rondo dan Jatim park2.

Perjalanan dari kota Malang ke Coban Rondo membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Kelebihan dari Coban rondo adalah letaknya yang tidak jauh dari tempat parkir.....yeaaa....sepertinya baru kali ini tidak diperlukan extra tenaga menuju air terjun, mungkin hanya beberapa ratus meter. Coban dalam bahasa jawa berarti air terjun.

Coban Rondo mempunyai cerita legenda. Cerita ini berawal dari pernikahan seorang pemuda yang bernama Raden Baron Kusumo yang berasal dari Gunung Anjasmoro dengan seorang pemudi yang berasal dari Gunung Kawi yaitu Dewi Anjarwati. Dewi Anjarwati mengajak suaminya Raden Baron untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro kampung halaman sang suami di saat usia pernikahan mereka baru 36 hari atau selapan dalam bahasa Jawa. Tentu saja hal ini dilarang oleh kedua orangtua Dewi Anjarwati namun mereka berdua tetap pergi.

Di tengah perjalanan mereka dihadang oleh seorang pria yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan ingin merebutnya. Pria tersebut bernama Joko Lelono.  Raden Baron pun meminta para pembantunya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati ke suatu tempat. Pertarungan sengit antara Joko Lelono dengan Raden Baron pun tidak dapat dihindari dan akhirnya keduanya gugur dalam pertarungan tersebut. Dengan gugurnya Raden Baron maka secara otomotis Dewi Anjarwati menjadi Janda yang dalam bahasa jawanya artinya Rondo.

Konon tempat persembunyian Dewi Anjarwati adalah sebuah gua di balik air terjun. Air terjun tersebut kini dikenal dengan nama Coban Rondo.






















bersambung ke Jatim Park2

Artike menarik lainnya