MENGENANG CERITA DI JABAL UHUD

Previous post Masjid Quba & Perkebunan Kurma

Matahari yang begitu terik menyinari kota Madinah dan perjalanan city tour dilanjutkan ke Jabal Uhud. Jabal Uhud merupakan salah satu destinasi yang biasa dikunjungi oleh jamaah umroh. Jabal Uhud terletak sekitar 5 km dari pusat kota Madinah. Jabal Uhud sendiri memiliki arti bukit menyendiri, hal ini disebabkan karena bentuk Jabal Uhud  yang tidak bersambungan dengan gunung-gunung lain. Sementara umumnya bukit atau gunung di Madinah bentuknya sambung menyambung. Sahabat nabi Anas RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW memandang Uhud sambil bersabda, "Sesungguhnya Uhud adalah gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya." (HR Muslim : 1393).



Di Jabal Uhud ini pernah terjadi perang yang dahsyat yang terkenal dengan Perang Uhud. Perang Uhud ini berawal dari keinginan kaum musyrikin untuk melakukan balas dendam atas kekalahannya di perang Badar. Perang Uhud ini terjadi pada tanggal 15 syawal tahun ke 3 hijriah atau sekitar bulan Maret tahun 625 masehi. Dalam perang uhud ini strategi pun disusun oleh Rasullullah SAW dan langsung dipimpin oleh beliau sedangkan kaum musrikin dipimpin oleh Abu Sufyan. Pasukan kaum muslimin disusun dengan formasi yang kompak dengan panjang front kurang lebih 1000 yard. Sayap kiri berada di bukit Ainain sedangkan sayap kanan berada di kaki bukit Uhud. Sayap kanan pasukan muslim aman karena terlindung oleh bukit uhud sedangkan sayap kiri berada dalam bahaya karena musuh bisa mengitari bukit Ainain dan menyerang dari belakang. Rasullulloh SAW pun menempatkan 50 pemanah di bukit Ainain untuk mengantisipasi adanya serangan dari belakang dan mengintruksikan untuk tidak meninggalkan tempat walau apapun yang terjadi.

Dalam perang Uhud ini sebenarnya kaum muslimin sudah memperoleh kemenangan besar walaupun jumlah pasukan kaum muslimin hanya 700 orang melawan kum musyrikin yang berjumlah 3000 orang. Namun kemenangan ini berbalik menjadi cerita pilu, pasukan pemanah kaum muslimin yang ditempatkan untuk menjaga pasukan kaum muslimin yang ditempatkan di bukit Ainain meninggalkan tempat, menuruni bukit karena tergiur dengan barang-barang yang ditinggalkan oleh kaum musyrikin yang melarikan diri. Adanya pengosongan di pos pemanah ini langsung dimanfaatkan oleh panglima perang kaum musrikin Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam) dengan menggerakkan kembali tentaranya untuk menyerang kaum muslimin. Dalam serangan balik ini, pasukan kaum muslimin mengalami kekalahan sebanyak 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada termasuk paman Nabi Muhammad SAW yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib. Rasullullah SAW sangat bersedih atas kematian pamannya.

Setelah perang usai, Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk menguburkan para sahabatnya yang gugur di tempat mereka roboh sehingga ada satu liang untuk menguburkan para syuhada. Dikisahkan bahwa setiap tahunnya Rasullullah selalu menyempatkan diri untuk berziarah ke Jabal Uhud karena kecintaan beliau terhadap para syuhada uhud.


sumber :
https://arminarekasurabaya.wordpress.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar