PANORAMA PANTAI NGLIYEP DAN PANTAI BALEKAMBANG DI MALANG

Previous post Jatim Park 2

Hari ke 2 di Malang akan kami isi dengan wisata pantai, kami berangkat jam 7 pagi dari penginapan, rencananya sih jam 6 hehehehe............. Sebelum berangkat kami sarapan dahulu dengan menu soto ayam. Sarapan ini disediakan oleh penginapan, yang sudah termasuk di harga kamar.








Pantai pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Ngliyep. Pantai Ngliyep terletak di selatan kota Malang kurang lebih 62 km dari kota Malang tepatnya di desa Kedungsalam kecamatan Donomulyo. Perjalanan yang dibutuhkan dari kota Malang kurang lebih sekitar 2.5 jam. Jalanan yang dilalui pun cukup halus dan pemandangan yang indah di sepanjang perjalanan menuju ke sana. Pantai Ngliyep masih tergolong sepi dari kunjungan wisatawan sehingga kami begitu puas melakukan aksi narsis. Walaupun terik matahari mulai begitu terasa namun tak mematahkan semangat kami untuk tetap menikmati keindahan dari panorama Pantai Ngliyep. Pasir pantai yang berwarna putih kecoklatan, garis pantai yang melekuk begitu indah, deburan ombak yang menerjang pantai serta birunya lautan lepas, begitu indah untuk dinikmati dan tak ingin melepaskan setiap momen di sana dalam jepretan kamera. Pantai Ngeliyep memiliki ombak yang besar sebagaimana ombak-ombak pantai selatan, jadi disarankan untuk tidak berenang di pantai ini. Jenis pasir di Pantai Ngliyep empuk (kue kali........) maksudnya ketika kami menginjak pasir pantai tsb kaki kami sedikit ambles ke dalam pasir kira-kira sampai ke mata kaki sehingga ketika sesi pemotretan untuk lompatan (hahahaha.........model dadakan) terasa agak berattt.......





























Setelah puas di Pantai Ngliyep, perjalanan selanjutnya adalah Pantai Balekambang. Pantai Balekambang masih berada di satu garis dengan Pantai Ngeliyep. Waktu yang ditempuh dari Pantai Ngeliyep ke Pantai Balekambang sekitar 30-45 menit. Pantai Balekambang tepatnya terletak di desa Srigoco kecamatan Bantur. Di Pantai Balekambang berdiri tiga pulau batu yaitu Pulau Ismoyo, Pulau Anoman dan Pulau Wisanggeni. Di Pulau Ismoyo berdiri Pura yang diberi nama Pura Amerta Jati atau Pura Ismoyo. Pura ini didesain mirip dengan pura yang berada di Tanah Lot dan dijadikan tempat peribadatan bagi penganut agama Hindu. Berbeda dengan Pantai Ngliyep yang masih begitu sepi, Pantai Balekambang begitu amat sangat ramai di hari minggu, hal ini mungkin karena Pantai Balekambang yang sudah begitu terkenal di kota Malang dan di Pantai Balekambang ini kita dapat berenang dan bermain air karena ombak yang sampai di Pantai Balekambang tidak sebesar ombak pantai selatan pada umumnya. Jika ingin menikmati sepinya Pantai Balekambang mungkin berkunjung di hari senin - kamis kali ya......atau datang lebih pagi jika berkunjung di hari sabtu atau minggu. Pasir Pantai Balekambang lebih padat dari pada pasir pantai Ngliyep terlihat sedikit lebih kasar.








                                       












Kami bermaksud mencari makan siang ketika di Pantai Balekambang tapi dari 3 warung makan yang kami lihat, semuanya memiliki menu yang sama dan sepertinya kurang menarik, akhirnya menu makan siang kami adalah soto tapi dalam bentuk mie instant (hahahaha.........inginnya makan seafood tapi ndak nemu). Setelah Pantai Ngliyep dan Pantai Balekambang tujuan berikutnya adalah Pantai Kondang Merak


Artikel menarik lainnya

WISATA KOTA BATU MALANG - JATIM PARK 2

Previous post Coban Rondo

Setelah puas di Coban Rondo, perjalanan pun dilanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu Jatim Park 2 dengan waktu tempuh kurang lebih 1/2 jam. Jatim Park 2 ini terletak di Jl Oro-oro Ombo no 9 Batu malang. Sebelum masuk ke Jatim Park 2 kami isi perut dulu di kedai makanan yang terletak di depan Jatim Park 2. Harga tiket masuk Jatim Park 2 (Batu Secret Zoo dan Museum Satwa) Rp.100.000 karena kami berkunjung di hari Sabtu, untuk hari senin sd kamis harga tiket masuknya hanya Rp.70.000 tapi tidak berlaku untuk high session. Di dalam Batu Secret Zoo juga terdapat wahana permainan anak-anak dan tidak perlu membayar lagi untuk naik ke wahana tersebut, dijamin tidak akan rugi berkunjung ke Jatim Park2 bersama anak-anak. 

Pertama kali yang kami tuju adalah Batu Secret Zoo, begitu masuk kesan pertama kebun binatang ini begitu tersusun dengan rapi, jalur yang telah diatur menjadi satu arah dari pintu masuk sampai dengan pintu keluar membuat suasana tidak crowded.


Tikus Raksasa





My favorite animal



























Setelah selesai dari Batu Secret Zoo dilanjutkan ke Museum Satwa. Museum Satwa berisi diorama / replika hewan-hewan dari seluruh penjuru dunia. Selain itu terdapat juga replika satwa purba.
























Akhirnya sekitar pukul 17.30 kami keluar dari Jatim Park 2 untuk kembali ke Kota Malang tapi kami sempatkan untuk mampir ke alun-alun kota Batu dan icip-icip ketan yang sangat terkenal di alun-alun Kota Batu.





Sebelum kami kembali ke penginapan, kami mampir untuk makan malam di Resto Inggil. Selesai makan malam, tujuan berikutnya adalah beli oleh-oleh khas malang yaitu aneka keripik di sebuah toko yang terletak di daerah Sanan, Malang. Setelah cukup puas berbelanja, akhirnya kami pun kembali ke penginapan sekitar jam 21.30.

bersambung ke Wisata Pantai di Malang

INDAHNYA COBAN RONDO

Suatu hari aku kirim message ke beberapa teman menawarkan trip ke bromo selama 2 hari dg biaya kurang lebih satu juta rupiah dengan jumlah peserta hanya 6 orang atau kelipatannya tapi backpackeran naik kereta ekonomi dan tinggal di homestay dan soal waktu kuserahkan kepada mereka. Ternyata message ini disambut baik oleh teman-temanku. Setelah diskusi panjang, akhirnya dikirimlah kepadaku 5 nama peserta yang siap untuk trip ke Bromo dan malang selama 3 hari 2 malam di long weekend mei 2014.

Tiket kereta api pun mulai dipesan hanya dengan harga Rp.65.000 oneway.....murah kan....karena KA Matarmaja termasuk KA eko yg mendapatkan subsidi 50% dari pemerintah per 1 April 2014 tapi per 1 September 2014 PT KAI ada rencana untuk mencabut subsidi kereta ekonomi jarak jauh. Alhamdulillahnya PT KAI tidak jadi mencabut subsidi tsb 




Untuk posisi kursi, kami tidak bisa mendapatkan yang saling berhadapan untuk 6 orang. Untungnya kami tidak datang terlambat ketika kereta Matarmaja telah parkir di jalur 1 stasiun pasar Senen sehingga kami bisa menempati posisi 3 kursi yang saling berhadapan dan mengajukan permohonan tukar kursi kepada 2 org yang seharusnya menempati kursi yang telah kami tempati. Kereta api eko AC Matarmaja Jakarta - Malang akhirnya berangkat pukul 13.40 - ontime sesuai dengan jadwal. Kereta api eko AC Matarmaja adalah kereta lama yang dipasang dengan AC pk. AC di Matarmaja pada saat siang hari tidak terasa dingin mungkin karena suhu di luar yang sangat panas tapi alhamdulillah ketika menjelang malam AC terasa dingin. Kami berada di gerbong 1 dan mayoritas penghuninya adalah rombongan pendaki gunung sepertinya mereka mau ke Maha Meru.



Jam 7 pagi kami sampai di stasiun malang kota baru, alhamdulillah ontime, inilah perjalanan terlama ku di kereta 17 jam 20 menit.







Kami dijemput oleh mobil dari penginapan yang kami sewa selama 2 hari. Letak penginapan kami tidak jauh dari stasiun Malang Kota Baru, mungkin sekitar 5 menit dengan kendaraan umum. Dari stasiun ke penginapan pun dapat dijangkau dengan becak yang banyak mangkal di stasiun. Untungnya kami diperbolehkan cek in awal, kami pun langsung bersih2. Selanjutnya sekitar jam setengah 9 kami sudah siap menuju Kota Batu. Banyak obyek wisata di Kota batu tapi tujuan kami hanya Coban Rondo dan Jatim park2.

Perjalanan dari kota Malang ke Coban Rondo membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Kelebihan dari Coban rondo adalah letaknya yang tidak jauh dari tempat parkir.....yeaaa....sepertinya baru kali ini tidak diperlukan extra tenaga menuju air terjun, mungkin hanya beberapa ratus meter. Coban dalam bahasa jawa berarti air terjun.

Coban Rondo mempunyai cerita legenda. Cerita ini berawal dari pernikahan seorang pemuda yang bernama Raden Baron Kusumo yang berasal dari Gunung Anjasmoro dengan seorang pemudi yang berasal dari Gunung Kawi yaitu Dewi Anjarwati. Dewi Anjarwati mengajak suaminya Raden Baron untuk berkunjung ke Gunung Anjasmoro kampung halaman sang suami di saat usia pernikahan mereka baru 36 hari atau selapan dalam bahasa Jawa. Tentu saja hal ini dilarang oleh kedua orangtua Dewi Anjarwati namun mereka berdua tetap pergi.

Di tengah perjalanan mereka dihadang oleh seorang pria yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati dan ingin merebutnya. Pria tersebut bernama Joko Lelono.  Raden Baron pun meminta para pembantunya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati ke suatu tempat. Pertarungan sengit antara Joko Lelono dengan Raden Baron pun tidak dapat dihindari dan akhirnya keduanya gugur dalam pertarungan tersebut. Dengan gugurnya Raden Baron maka secara otomotis Dewi Anjarwati menjadi Janda yang dalam bahasa jawanya artinya Rondo.

Konon tempat persembunyian Dewi Anjarwati adalah sebuah gua di balik air terjun. Air terjun tersebut kini dikenal dengan nama Coban Rondo.






















bersambung ke Jatim Park2

Artike menarik lainnya