Alarm hp berbunyi dan jam pun menunjukkan pukul 5 pagi, langsung kubangunkan suamiku utk sholat subuh. Jadwal shalat subuh pagi itu di senggigi sekitar jam 05.10. Jam 7 pagi kami keluar kamar untuk memesan sarapan. Selang beberapa menit sarapan pun diantar ke meja teras yang berisi pancake pisang, potongan nanas, pepaya serta secangkir teh manis panas. Selesai sarapan, kami pun langsung check out dan tujuan berikutnya adalah gili trawangan. Dari Senggigi ke pelabuhan Bangsal sekitar 45 menit. Sepanjang perjalanan senggigi bangsal, kami disuguhkan pemandangan yang sangat indah dan kami pun sempat beberapa kali berhenti untuk narsis.
Pantai Setangi
Pantai Nipah (klo gak salah hehehe....lupa eui....)
Setibanya di pelabuhan Bangsal, kami langsung menitipkan motor. Tariff penitipan motor, 1/2 hari 5rb sehari/menginap 10rb.Tiket penyeberangan pun dibeli dengan harga 13rb oneway.
Waktu yang ditempuh dari pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan kurang lebih 45 menit. Setibanya di Gili trawangan kami pun istirahat sejenak kemudian memutuskan untuk menyewa sepeda. Rencananya kami ingin mencari penginapan di giltra tapi melihat beberapa penginapan full, niat itu pun kami urungkan dan ternyata bulan agustus merupakan high session di giltra. Tarif sewa sepeda di giltra adalah 50rb per hari atau 15rb per jam namun karena aku hanya sekitar 6 jam, aku pun nego, akhirnya diberilah harga 60rb sampai jam 4 sore untuk 2 sepeda.
Sekitar jam 4 sore, kami pun kembali ke bangsal namun sebelum membeli tiket kami makan bakso dahulu di dermaga giltra dengan harga 15rb per porsi, untuk rasa lumayanlah. Sore itu kami pun kembali ke kota Mataram. Dalam perjalanan bangsal - Mataram kami sempat mampir ke Malimbu dan 2 pantai dan salah satunya adalah pantai Setangi dimana kami menikmati sunset sedangkan pantai yang satunya lupa namanya...
lupa nama pantainya
Pantai Setangi
sisi lain pantai Setangi
Rencana awal kami ingin menginap di rumah singgah lombok backpacker tapi berhubung suamiku paling lama kalo urusan di kamar mandi maka rencana itu pun kami batalkan. Kami pun langsung menuju o*a Homestay untuk menginap di sana dengan harga 125rb/malam dengan fasilitas double bed, fan, kamar mandi dalam dan breakfast. Sedangkan untuk kamar yang 2 singgle bed harganya 100rb.
Malam harinya pun kami mencari makanan. Akhirnya kami pun mencoba ayam bakar taliwang di sebuah warung tenda kaki lima yang berada di sebrang Hotel Ratih - Cakranegara, kalo gak salah nama warungnya "ini baru taliwang". Kami pun memesan 1 ekor ayam bakar taliwang dg rasa manis pedas 34rb, 3 porsi nasi putih 15rb, 1 bungkus krupuk 2rb, 1 porsi plecing kangkung 5rb, 4 tahu goreng 10rb, untuk rasa kami bilang maknyus - asli enak cekali. Untuk sambel beberuk yang tidak aku pesan, diberi gratis tentu saja porsinya hanya sedikit.
Perut sudah terisi kami pun kembali ke homestay, ketika kami memarkir motor di halaman yang terletak di depan kamar, suami berkata,"di belakang mu ada apaan tuh? " ketika ku tengok ke belakang langsung aku teriak dan langsung lari ke kamar. Mau tau apa yang aku lihat tadi, seekor anjing cukup besar.....untung anjingnya tidak menggonggong dan mengejarku....fuihhh. Sepertinya anjing pemilik homestay tsb hanya sedang ingin mengenali sang tamu. Malam telah begitu larut, kami rebahkan badan ini untuk istirahat.
Next pos Sunset di Bukit Malimbu
Artikel menarik lainnya
Madame Tussaud Bangkok
Dieng Negeri di atas awan
Semi Body Rafting di sungai Citumang