PERJALANAN MENUJU AIR TERJUN TIRTOSARI

Sebelumnya Pesona Telaga Sarangan

Masih di hari yang sama yaitu Jumat 2 Oktober 2015, setelah puas narsis di sekitar Telaga Sarangan, suami mengajak ke air terjun yang letak pintu masuknya masih di sekitar Telaga Sarangan yaitu air terjun Tirtosari.






Kami pun membeli tiket masuk yang harganya kami sudah lupa hehehe......#efek gak bikin catatan#. Sebelum membeli tiket, kami bertanya, "berapa jarak menuju ke air terjun ?" beliau menjawab,"sekitar 3 km"......"siiiplah kalau cuma 3 km", pikir kami. Perjalanan kami pun ditemani seorang guide yang sudah berusia lanjut. Awalnya kami tidak ingin ditemani oleh guide, kami berpikir perjalanan menuju ke air terjun cuma 3 km tapi  seorang bapak tua yang sudah lanjut usia sedikit memaksa. Akhirnya kami pun menyetujuinya, tentu saja dengan menanyakan berapa tarifnya tapi si bapak mengatakan terserah saja. Sebenarnya agak sedikit gak suka sih kalau ada yang bilang terserah, malah bingung mau kasih berapa, kalau kasih sedikit ntar ngedumel, mau banyak dana kami pas-pasan #puuuffttttt. Mulailah kami menyusuri jalan setapak menuju air terjun, sepanjang perjalanan kami diberikan pemandangan yang indah, jalanan secara umum sudah beraspal. 











Lama-kelamaan kami pun merasakan kaki yang sudah mulai pegel, entah sudah berapa km kami lalui namun sedikit pun belum nampak air terjunnya. Kami pun bertanya kepada si guide,"kira-kira air terjunnya masih berapa jauh ya pak ?". Beliau menjawab,"itu air terjunnya di atas bukit itu ?". Aku pun memandang ke arah bukit yang ditunjuk oleh si bapak sambil berkata dalam hati,"gila berapa km lagi ini, mana nanjak lagi." #puuffft. Jalanan yang dilalui pun mulai berubah yang awalnya sudah diaspal kini jalan yang dilalui masih berupa tanah dan jalanan pun sudah mulai menanjak.

Tampang suami yang sudah kelelahan hehehehe......









Akhirnya kami pun sampai di air terjun dan aku hanya termangu sambil berkata dalam hati,"cuma segini air terjunnya." Hahahaha........jalannya sumpah jauh banget, lebih kali kalau 3 km tapi asli kalau gak ada guidenya nih, kami berdua udah balik di tengah jalan, yakin gak bakal sampe ke nih air terjun. Untung air terjun yang kecil ini masih sepi dan sudah ada yang jualan makanan. 


Kami pun istirahat sambil sarapan pagi dengan nasi pecel. Selesai makan dan istirahat, kami pun kembali. Dalam perjalanan pulang, kami bertemu wanita-wanita perkasa yang sedang jalan menuruni anak tangga sambil menggendong karung yang entah berisi apa. 



Dalam perjalanan kali ini, mungkin tempat wisata yang kami tuju tidak sesuai dengan harapan tapi sepanjang perjalanan kami disuguhi oleh pemandangan yang hijau dan segar serta ditemani seorang guide yang bercerita tentang kehidupannya yang sederhana dan bagaimana beliau memaknai hidup yang hanya sementara ini. Itulah yang kami dapat dari perjalanan kali ini, kami banyak belajar mengenai makna hidup dari beliau. Ini tentang perjalanan bukan tujuan.


Sang Guide

Kami pun kembali ke penginapan tapi sebelumnya kami mampir lagi di pinggir Telaga Sarangan untuk menikmati wedang ronde. Setelah itu baru kami kembali ke penginapan untuk bersih-bersih dan check out. Selesai shalat jumat kami pun kembali ke Tawangmangu dengan mengendarai ojek motor dengan harga Rp.50.000 per motor. Dari Tawangmangu perjalanan pun langsung dilanjutkan menuju Solo.



Artikel menarik lainnya
Grojogan Sewu Tawangmangu
Jalan-Jalan Ke Bangkok
Semi Body Rafting Citumang & Pantai Karapyak
Kemegahan Masjid Nabawi & Perjuangan menuju Raudhoh


1 komentar: