PESONA CANDI RATU BOKO DAN TAMAN PELANGI

Cerita sebelumnya Tebing Breksi & Candi Ijo

Masih di hari yang sama, tujuan berikutnya adalah Candi Ratu Boko yang merupakan salah satu tempat wisata sejarah di Yogyakarta. Lokasi Candi Ratu Boko berada di atas Bukit Boko Dusun Dawung Desa Sambirejo sekitar 3 km dari Candi Prambanan dan 3,6 km dari Tebing Breksi. Ketika memasuki kawasan Candi Ratu Boko, konstruksi bangunan yang terlihat tidak seperti candi-candi lainnya yang ada di indonesia tapi lebih seperti keraton atau istana. Candi Ratu Boko memiliki luas sekitar 25 ha dengan bagian di dalamnya ada Gerbang Utama Keraton Ratu Boko, Paseban, Pendopo, Kolam, Keputren, Goa, Tempat/Candi pembakaran. Harga tiket masuk Candi Ratu Boko sekitar Rp.25.000/orang untuk dewasa. Jika anda berkunjung ke Candi Prambanan maka tersedia paket untuk mengunjungi Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko, kalau tidak salah harganya sekitar Rp.50.000. Awalnya aku ingin menikmati sunset di Candi Ratu Boko namun kedatangan kami yang terlalu siang membuat kami sudah jenuh dan kami pun memutuskan untuk segera angkat kaki dari Istana Ratu Boko. Selain itu semakin sore Candi Ratu Boko semakin padat oleh jumlah wisatawan yang berkunjung untuk menikmati sunset.

 Pintu masuk kawasan wisata Candi Ratu Boko



















Ketika kami meninggalkan Istana Ratu Boko, matahari pun perlahan menuju peraduannya, menimbulkan cahaya yang indah. Mungkin lain waktu, kami harus kembali ke Istana Ratu Boko untuk menikmati sunset. Siang pun telah berganti malam dan tujuan berikutnya adalah Taman Pelangi. Taman Pelangi ini terletak di Monumen Jogja Kembali, Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Disebut Taman Pelangi sepertinya karena pada saat malam hari taman ini dipenuhi oleh cahaya kerlap-kerlip dari aneka bentuk dan warna dari lampion. Di dalam Taman Pelangi ini juga terdapat aneka macam wahana seperti bombom car, trampolin, becak mini dan lain sebagianya. Selain wahana permainan, taman ini juga dilengkapi dengan food court. Jam buka Taman Pelangi dimulai dari jam 18.00 dengan harga tiket masuk sebesar Rp.15.000 di November 2016.



















MALIOBORO, TEBING BREKSI DAN CANDI IJO - YOGYAKARTA

Liburan......yeaaa....itulah waktu untuk menghilangkan segala penat dari kesibukan pekerjaan. Untuk bisa berlibur pun tidak harus pergi ke luar kota, kita bisa menikmatinya dengan tidur sepuasnya dirumah tapi yang punya anak kecil jangan berharap ini bisa dilakukan hehehe.....nge-mall pun merupakan liburan dan ini pastinya sangat digemari oleh kaum hawa. Berhubung ada undangan pernikahan dari keponakan di daerah Salatiga pada 4 November 2016 dan tinggal di sana selama 3 hari maka perjalananan pun dilanjutkan ke Yogyakarta pada tgl 6 November. Dari Salatiga kami naik bis menuju Yogyakarta dengan tujuan Hotel H*m  *lat**um  Malioboro. Hari pertama tiba di Malioboro, kami hanya berkeliling sekitar Malioboro dan menikmati angkringan yang buka mulai pukul 6 sore menjelang malam. Di angkringan ini tersedia sego kucing, aneka macam gorengan atau pun lauk pauk dan minumannya yang terkenal adalah kopi Joss. Kopi yang disajikan panas kemudian diberi arang, katanya sih dengan dimasukkannya arang membuat kopi tersebut jadi rendah kaffein. Penasaran dengan rasa kopi Joss, aku pun mencobanya dan rasanya sama saja seperti kopi biasa, tidak ada rasa areng seperti yang aku bayangkan. Selain mencoba kopi Joss, aku pun mencoba sego kucing dan yang membuat rasa enak di sego kucingnya adalah sambalnya.






Kopi Joss

Keesokan harinya, tujuan kami adalah Tebing Breksi yang katanya lagi booming di Instagram dan salah satu wisata terbaru di Yogya. Tebing Breksi berada di desa Sambirejo, Prambanan kabupaten Sleman. Tebing Breksi awalnya adalah bukit kapur yang dimanfaatkan batuan kapurnya untuk ditambang. Namum lama-kelamaan kegiatan penambangan pun berhenti dan tempat ini ditinggalkan karena adanya larangan dari pemda. Larangan ini muncul karena dalam batuan kapur breksi mengandung endapan abu vulkanik dari gunung api Purba Nglanggeran yang masih merupakan cagar budaya dan patut untuk dilestarikan. Bekas-bekas penambangan tersebut menghasilkan ornamen-ornamen pahatan yang indah. 

Untuk tiket masuk ke Tebing Breksi waktu itu, kami hanya dipungut uang parkir saja. Untuk lokasi parkir masih belum tertata rapi sehingga apabila hujan maka akan banyak genangan air di sekitar areal parkir. Jika melihat beberapa dinding Tebing Breksi, ada beberapa bagian yang pahatan telah dibentuk dengan sengaja untuk menarik wisatawan, jadi bukan lagi sekedar sisa hasil penambangan. 



















Dari Tebing Breksi, perjalanan pun dilanjutkan ke Candi Ijo yang berlokasi tidak jauh dari Tebing Breksi, mungkin sekitar 1 km dari Tebing Breksi. Candi Ijo merupak candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi yang lain di Yogyakarta. Dikenal dengan Candi Ijo karena candi ini didirikan  di Bukit Hijau atau Gumuk Hijau sekitar abad ke-9 dan merupakan komplek percandian Hindu.





BIAYA SELAMA DI JEPANG 7H7M - TRIP MURAH KE JEPANG

Cerita sebelumnya Jakarta - KL - Osaka

Dari awal tulisan ini berjudul jalan hemat, untuk itu kurang seru kalau tidak diinformasikan biaya yang kami keluarkan selama di Jepang. Jika kalian pergi lebih dari 4 orang, saya menyarankan sewa apartemen karena bisa mendapatkan harga yang lebih murah dibandingkan hostel tapi kekurangannya adalah jika kalian datang lebih awal sebelum waktu check in maka kalian tidak bisa titip tas apalagi numpang mandi kecuali anda bisa melakukan negosiasi sehingga diizinkan masuk lebih awal. Berdasarkan pengalaman nego dengan pemilik rumah di Tokyo, kami diizinkan check in lebih awal karena kami akan check out pada jam 7 pagi keesokan harinya.  Jika menginap di hostel kelebihannya adalah bisa titip tas dan numpang mandi. Biaya penginapan di bawah adalah 1 malam di Osaka, 1 malam di Tokyo, 2 malam di Kyoto dan 2 malam berada di willer bus.

Untuk makan selama di Jepang, kami memang lebih sering makan onigiri untuk menghemat biaya dan yang paling enak adalah rasa mayo tuna. Selain mie instan kami juga membawa rendang, kering teri, kering kentang, kacang ijo mentah dan santan instan dari Jakarta sedangkan nasi dapat dibeli di minimarket di Jepang walaupun teman ada juga yang membawa nasi untuk makan hari pertama di Jepang. Kami memang berhemat dalan makanan tapi sesekali kami juga jajan makanan yang harganya sedikit mehong, icip-iciplah 😊. Ketika di Kyoto kami sempat belanja telor mentah, untuk dibuat telur dadar untuk sarapan esok hari.





Untuk oleh-oleh, aku berbelanja sekedarnya, 15 buah magnet kulkas yang aku beli di Asakusa sebelum kuil Sensoji, 5 buah tas yang terbuat dari bahan dengan gambar beberapa kota di Jepang yang aku beli di 3coins Kyoto (kalau tidak salah di sekitar stasiun), 2 atau 3 makanan kecil yang aku beli di toko Don Quijote - Asakusa, 1 buah kaus kaki dan 1 buah topi di Daiso Harajuku (kalau ini untuk dipakai sendiri), 1 buah magnet kulkas USJ dan 1 buah tumbler Disneyland. Asakusa, 3coin, Don Quijote, Daiso merupakan tempat yang murah untuk beli oleh-oleh di Jepang. Dari beberapa oleh-oleh yang aku beli tentu yang mahal adalah souvenir USJ dan Disneyland. Walaupun di Indonesia ada Daiso tapi lebih recomended kalo beli di tempat asalnya. Total pengeluaranku untuk travelling ke Jepang sekitar 13 juta (kurang/lebih) jika ditambahkan dengan biaya transportasi dari rumah ke bandara Soetta. Untuk harga perorangan dari penginapan, mobile wifi dan bagasi merupakan nilai yang telah dibagi 5. Walaupun biaya hidup di Jepang itu mahal, semua bisa disiasati, jadi jangan takut untuk pergi ke negeri Sakura.

 Magnet kulkas yg beli di Asakusa, 
magnet ini dijual dalam 1 packing isi 3 beda model


 Magnet kulkas yang dibeli di USJ


Tumbler yang dibeli di Tokyo Disneyland


KYOTO - JAKARTA

Cerita sebelumnya Arashiyama & Fushimi Inari

Hari ini adalah hari terakhirku di Jepang, pagi-pagi setelah kami sarapan, kami langsung menuju resepsionis untuk check out namun kami harus menunggu resepsionis hostel sampai jam 7 karena kami lupa memberitahukan pihak hostel jika kami akan check out pagi hari. Kemudian kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke stasiun Kyoto karena waktu yang begitu mepet maka kami pun berjalan cepat menuju stasiun. Alhamdulillah kami masih mendapatkan tiket kereta JR LTD Exp Haruka yang memiliki jurusan langsung ke Kansai Airport. Awal rencana, kami ingin naik Shinkansen menuju Kansai Airport namun jika naik Shinkansen kami harus turun di stasiun Shin-Osaka dan kemudian naik kereta JR menuju Kansai airport. Berhubung waktu yang sudah mepet karena jadwal penerbangan kami adalah jam 11 waktu osaka, kami tidak ingin ambil resiko waktu jika harus naik turun lagi di stasiun yang berarti gagal total rencana naik Shinkansen. 



Kami memesan tiket non reserved yang artinya bebas tempat duduk karena harganya yang lebih murah. Dari counter pembelian kami pun masuk ke platform kereta JR. Di sana kami pun bertanya kepada petugas dengan menunjukkan tiketnya agar kami tak salah masuk ke gerbong. Berhubung tiket yang kami pesan adalah non resereved maka gerbong yang dituju adalah gerbong no 3. Ketika di dalam kereta tiket dicek oleh petugas dan ternyata petugas tersebut seperti membawa edc mesin (mesin untuk menggesek kartu kredit) karena di gerbong kami ada seseorang yang sepertinya harus membayar sejumlah uang dikarenakan tiket yang tidak sesuai (hmmm....ini analisa saya ya ketika mengamati situasi, jangan dicoba ya, lebih baik beli di awal dengan tepat daripada faktanya anda disuruh turun apalagi kalau turunnya ditendang hehehe....)






Alhamdulillah perjalanan Kyoto - Kansai airport sekitar 2 jam kurang. Setibanya di Kansai Airport, kami pun langsung mencari kotak pos untuk mengembalikan Pupuru wifi kemudian mencari loket Air Asia untuk check in. Pada saat check in sempat terjadi drama yaitu kami diminta untuk membayar, tentu saja kami kaget, padahal semua tiket dan bagasi telah kami bayar melalui online pada saat pemesanan. Dialog pun terjadi antara kami dan petugas loket AA dan ternyata si mbak petugas AA menggunakan kode booking yang kami batalkan dan memang tidak akan pernah kami bayar.....#hufftt #dramadijepang. Akhirnya kami pun menuju imigrasi dan di sini pun kami dikagetkan dengan antrian yang panjang sekali, baru pertama kali ini selama traveling merasakan antrian imigrasi yang super panjang.









Di saat kami berada di antrian yang super panjang, ada beberapa staff dari beberapa maskapai yang memanggil para penumpang dengan no penerbangan, tujuan penerbangan dan maskapainya. Pemanggilan ini untuk mempercepat penumpang yang jam penerbangannya sudah dekat tapi calon penumpang masih berada di dalam antrian agar mereka tidak tertinggal pesawat. Akhirnya kami pun melewati imigrasi dan 1 botol madu yang berukuran lebih dari 100ml pun disita petugas karena aku lupa memasukkannya ke dalam bagasi. Area antara imigrasi menuju gate banyak berjejer toko dan kami pun mampir ke salah satu toko yang awalnya sepi pada saat kami masuk tapi selang beberapa menit menjadi ramai. 

Ketika teman-temanku berbelanja, aku hanya menunggu di luar area toko dan tetap memperhatikan jam, sampai akhirnya aku pun segera memperingatkan temanku untuk segera antri ke kasir karena waktu yang sudah mepet. Tak lama kemudian aku pun mendengar panggilan agar penumpang AA jurusan Jakarta untuk segera naik ke pesawat dan alhamdulillahnya teman-temanku sudah selesai. Kami pun berjalan cepat menuju gate bahkan sambil berlari-lari kecil, ini pertama kali aku traveling harus lari-lari ngejar pesawat dan ketika sudah di dalam pesawat ada pemandangan yang indah yaitu semua penumpang sudah duduk manis semua di kursinya masing-masing.....hehehe.  Perjalanan Osaka - Kuala Lumpur ditempuh sekitar 6 jam dan waktu transit di Kuala Lumpur sekitar 2 jam. Waktu transit di Kuala Lumpur kami isi dengan shalat dan sedikit mampir ke toko-toko sekedar cuci mata atau pun belanja. Akhirnya sekitar jam 8 malam kami pun tiba di Jakarta.


KEBERSAMAAN DI CAMP HULU CAI DI CIAWI - BOGOR

Tanggal 15 Agustus 2016, aku mulai kembali melakukan aktivitas di kantor setelah kemarin ngebolang ke negeri orang bersama beberapa teman. Di kantor pun tambah bahagia ketika diberitahu oleh teman bahwa tgl 18 - 19 Agustus ada acara SOJ (sharing of joy) dari divisi kami. Jadi kerja baru 2 hari kemudian lanjut jelong-jelong lagi....yuhuuuu.

Camp Hulu Cai merupakan salah satu tujuan wisata yang bernuansa alam yang memiliki pilihan menginap seperti kamar-kamar layaknya hotel ataupun menginap dalam tenda alias camping. Camp Hulu Cai terletak di wilayah Ciawi - Bogor. Di tempat ini juga tersedia outbond dan area agro.